Pages

Minggu, 20 Oktober 2013

My Profile !!

Nama saya Nurul Aslami , nama panggilan saya “ami” , nama panggilan itu ayah saya yang memberikan. Saya lahir di Jember pad atanggal 10 Juni 1995. Saya anak teakhir dari 2 bersaudara dari pasangan bapak Bambang Haryono dan ibu Khotidjah.
Riwayat pendidikan : SDN Kranjingan 01 Jember, SMPN 8 Jember, SMAN 3 Jember, dan saat ini saya sedang mengenyam pendidikan di Universitas Negeri Jember (UNEJ) strata S1 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan khususnya di prodi Biologi.
Dalam kehidupan saya,  saya memiliki tokoh yang selalu menginspirasi saya selama ini. Orang itu adalah Ayah saya, beliau adalah tipe orang yang sangat sayang kepada keluarganya, namun beliau sangat keras dan disiplin dalam mendidik anak-anaknya. Pada waktu balita mungkin beliau masih belum begitu keras dalam mendidik, namun saat mulai memasuki bangku sekolah, beliau sudah menerapkan kedisiplinan dan pendidikan yang keras. Misalnya saja pada waktu kelas 1 SD saya sudah diajarkan untuk menerapkn shalat 5 waktu terutama subuh, bagi anak kecil khususnya kelas 1 SD mungkin shalat subuh adalah hal sedikit berat karna harus bangun ketika hari maih gelap, tetapi ayah saya mengharuskan itu.menginjak kelas-kelas berikutnya saya mulai diajarkan untuk bersikap sopan,cara makan yang baik, cara berbicara yang baik, bangun tidur tepat waktu dan berangkat sekolah tepat waktu. Begitu juga dengan nilai sekolah, ayah saya sangat marah sekali jijka nilai sekolah anak-anaknya jelek. Pengalaman saya pada waktukelas 5 SD , saya mendapat nilai 46 pada tugas pelajaran matematika, begitu ayah saya mengetahuinya, ayah saya langsung memarahi saya dan menghukum dengan cara mengerjakan soal-soal setipe berulang-ulang sampai larut malam, jika saya sudah mulai menguap ayah saya memerintahkan untuk membasuh muka agar tidak mengantuk. Pengalaman itu yang sangat melekat sampai saat ini. Pengalaman lain adalah pada saat saya tidak bangun tepat waktu, sudah dibangunkan beberapa kali tetapi saya tidak kunjung bangun, akhirnya ayah saya menyiram telinga saya dengan air kulkas otomatis saya terbangun dengan sangat kaget.
Meskipun ayah saya keras dalam mendidik, dari saya kecil hingga saat ni saya tidak pernah dipukul oleh ayah saya.dan meskipun ayah saya bersikap keraas begitu namun beliau masih mempunyai sifat yang sangat baik, misal jika saya mendapat nilai baik saya sering diberi hadiah atau sering diajak jalan-jalan.

Memasuki masa SMA, ayah saya sudah sanga jarang berbicara lagi kepada saya, padahal dari TK,SD, SMP saya terbilang dekat dengan ayah saya. Beranjak masa remaja saya lebih dekat dengan ibu saya, dari situ saya mengetahui bahwa ayah saya mengajarkan saya untuk mulai mandiri. Ayah saya sudah jaran menasihati atau membimbing saya lagi.tetapi saya tidak berpikir bahwa ayah saya tidak perhatian lagi kepada saya, namun saya mengartikan bahwa ayah saya sudah mengajarkan sikap mandiri dan bertanggung jawab. Dengan sikap diamnya ayah saya,ada pesan tersirat, saya menyimpulkan bahwa ‘saya boleh melakukan apa saja. Saya boleh memilih jalan saya sendiri aslakan jangan sampai mengecewakan perasaan orang tua, selalu beretika yang benar, jangan meninggalkan shalat dan yang terpenting adalah menjaga dengan baik kepercayaan yang telah diberikan oleh orang tua kepada saya’. Saya sangat berterimakasih sekali kepada kedua orang tua saya, karna telah mebimbing saya dan mendukung saya hingga saat ini dan pada akhirnya saya bisa menjadi seperti sekarang ini. Harapan saya adalah, suatu saat saya bisa membalas jasa-jasa yang telah mereka berikan selama ini dengan keberhasilan saya kelak . . .

0 komentar:

Posting Komentar