Pages

Minggu, 23 Februari 2014

Xylitol, Pemanis Sahabat Gigi

Kerusakan gigi sebagian besar disebabkan olehda faktor yaitu makanan, terutama gula dan bakteri. Beberapa jenis bakteri selalu berada di dalam mulut. Mereka terpelihara oleh sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi. Kebusukan gigi dapat dimulai dengan demineralisasi pada permukaan gigi bagian luar hasil produksi asam oleh bakteri yang mencerna karbohidrat. Kebusukan gigi ini dipercepat ketika gigi semakin kekurangan mineral dan metabolisme bakteri yang berlanjut untuk beraksi pada gigi.lubang yang terbentuk jika tidak dirawat akan berkembang dan merusak jaringan lainnya.
Meski telah diketahui lebih dari delapan jenis bakteri hidup didalam mulut, Sterptococus mutans disebut-sebut sebagai bakteri yang paling bertanggung jawab terhadap kerusakan gigi. Steptococus mutans mempunyani kemampuan untuk mengubah gula dan karbohidrat lain menjadi asam. Asam ini menjadi bagian yang menempel untuk selanjutnya membentuk plak gigi. Plak sendiri terdiri dari banyak bakteria yang hidup bersama dalam gula, protein, saliva dan partikel makanan yang membusuk dan menempel.
Asam pada plak menyerang mineral pada lapisan gigi bagian luar. Hal ini menyebabkan erosi pada gigi yang dpat menyebabkan terbentuknya lubang kecil pada email gigi. Pada tahap awal, lubang ini tidak dapat terlihat secara nyata, tetapi menghasilkan lingkungan mikro yang ramah terhadap pertumbuhan bakteri. Semakin lama plak akan terus merusak gigi. Apabila hal ini terus dibiarkan lubang pada gigi akan terus berkembang.
Semula, Xylitol hanya digunakan sebagai pemanis alternatif untuk penderita diabetes. Kini, pemanis itu juga banyak digunakan untuk menjaga kesehatan gigi. Riset terkini menegaskan, kebiasaan mengunyah permen karet dengan pemanis xyliyol sangat efektif mencegah kerusakan gigi. Xylitol mampu menghambat Streptococus mutans saat mengubah gula dan karbhidrat lain menjadi asam. Hal ini dapat dilakukannya mengikat Xyliyol tidak dapat difermentasikan oleh bakter tersebut. Oleh karena itu, pertumbuhan Streptococus mutans menjadi demikian terhambat. Daya penghambatan xylitol dapat menyentuh angka 90%. Efektivitasnya akan baik bila kandungannya dalam produk melebihi angka 50%. Namun demikian, efektivitasnya akan terganggu bila ada pemanis lain yang terdapat dalam produk tersebut.


Penggunaan xylitol akan memicu produksi air liur yang mengandung banyak mengandung banyak mineral penting bagi email gigi. Kondisi ini dinilai sangat menguntungkan kesehatann gigi karena akan memperbaiki lapisan gigi bagian luar. Sebuah riset di Amerika menyatakan bahwa xylitol mampu menekan jumlah bakteri penyebab kerusakan gigi. Menghambat pertumbuhan plak, menekan kesamaan plak dan mempercepat proses pembentukan kembali mineral gigi. Sifatnya yang sulit di fermentasikan menyebabkan xylitol menjadi subtrat yang ridak baik bagi pertumbuhan bakteri. Mekanisme inilah yang sebenarnya yang menjadi alasan mengapa xylitol dapat menghambat pertumbuhan yang merugikan pada gigi.

0 komentar:

Posting Komentar